DIARY BIRU KENANGANKU

Ketika sebuah kenangan telah bersimpul erat di jemari persahabatan, kiranya segumpal hati lirih telah terobati, menoreh tinta rindu dari masa indah yang lama membeku dan membuai hasrat bahagia dari jiwa yang terlunta diperihnya tamparan cita cita.

Semula aku menyangka telah kehilangan dari sesuatu yang indah, sesuatu yang redup dikala cahaya cintaku masih menyala, namun sebaris senyum dari langit cinta yang temaram, kiranya telah menerang cakrawala hati, sehingga tangis sendu dilingkar bulan penuh, kini menjadi hujan rindu dirimbunnya bayangan indah dimasa lalu.  

Karena walaupun hati telah sepaham bahwa cinta ini telah bertuan, namun gita cinta dipucuk muda nyatanya tiada mampu kita lupakan, sehingga laksana api yang melahap setumpuk kayu kiranya cinta kita masihlah menyimpan debu debu rindu.

Maka janganlah menganggap cinta yang pekat dalam kenangan akanlah menguncup ditelan penyesalan, karena walaupun cinta telah membanjir airmata, namun nyatanya serupa wajah yang menoreh nostalgia indah, kiranya tiada melumuri hati duka sampai direnta usia.


Duhai sayang.
Entah pantaskah cinta kita bersemi, sedang dilembar kenangan kiranya cinta itu masih menyisa pahit yang belumlah hilang, namun haruskah hati menbenci sedang kisah cinta dipucuk muda masihlah berwarna seindah pelangi.

Semula telah kurelakan selamanya cintaku merunduk dalam kesedihan asalkan langit cintamu tiada menjadi gelap dalam pijaran bintang bintang, namun nyatanya digema reuni hatiku tiada mampu mengunci bahwa masih ada ruang teduh untuk menantimu kembali.

Karena bila detak hati telah sama senada, niscaya tiada selaksa waktu yang dapat menghapus kenangan indah, namun jalinan sayang yang telah bersimpul kebahagiaan kiranya tiada mampu terhapuskah dari dasar hati yang dalam.

Maka pantaskah bintangku bersorak, manakala dipesta yang usai kiranya cintaku masihlah menari dipentas impian atau haruskah langit hatiku terus bermuram, menitik tinta duka dari masa indah yang terjungkal di lembah nestapa.


Duhai kasih
Entah mengapa cinta ini tiada menjadi hening walaupun gelora cinta dipucuk muda tiada bersanding, mengapa cinta ini tiada berpusara sedang dibeningnya kasih sayang kiranya hati ini telah bermandi kecewa.

Kini untuk siapa aku titipkan rindu, sedang engkau yang aku sayang kiranya tiada mungkin menjadi milikku, entah adakah kisah manis akan mendulang kebahagiaan sedang lingkar penuh di senyum rembulan kiranya cintaku terlelap dalam kebisuan.

Karena bila saja disaat itu telah kutemukan kepastian niscaya tiadalah mungkin hatiku lari dari kebimbangan dan usahlah engkau memupuk mesra di layu bunga, bila aroma cinta sudah tiada lagi menebar harumnya.

Maka biarlah bunga bunga kasih bergugur, melepas sayap sayap rindu yang mekar diklopak hati, sehingga diderasnya ombak yang bergemuruh rindu kiranya akan menghapus jejak kasih kita dihempasan pasir diary biru kisah cintaku dan maafkan bila digema reuni yang sekejap kiranya telah membangunkan kenangan indahku yang terlelap, sehingga walaupun engkau telah menggenggam senyum, namun aroma bunga dari cinta dipucuk muda kiranya telah membuat hatiku berayun.


Ya allah.
Mengapa harus engkau bangunkan aku dilelapnya mimpi gelapku, sehingga kenangan yang telah usang kiranya menjadi semi diharum klopak hati yang kering kemarau.

Karena walaupun cinta kita tiadalah bertanak, namun nyatanya ketulusan cintanya masihlah terlalu manis untuk dikecap, sehingga manalah mungkin aku melupakan pelangi cinta yang engkau janjikan, bila sebaris senyumnya masihlah slalu terbayang dalam ingatan.


Maka janganlah engkau sesatkan jalanku, hingga tiada melewati batas kerinduan yang memuncak diujung impian, karena apalah guna cinta ini bersanding bila tilam dosa menjadi tempat yang indah untukku
- B E R B A R I N G -

0 komentar