PUTERI NEGERI DONGENG

Tiada hasratku untuk menjadi perkasa Ataupun menjadi agung dari yang lainnya, Namun jiwa jiwa mulia dari nirwana Telah mengalir di dalam darah Dan selamanya aku akan menjadi hamba, Untuk slalu membantu sesama..

Karena akulah puteri titisan dari sebuah legenda yang karam, yang berpegang teguh pada iman yang slalu bertasbih untuk spiritual, namun akupun tiada lepas derita dari para penyamun yang bertahta bagai dewa..

Kunjungi juga
https://bakot-aldino.blogspot.com/2019/02/kusebut-engkau-tien-sebagai-malaikat.html?m=1

Ketika malam kulepas pejam untuk meminta pengampunan, akan tingkah yang mungkin telah bersimpang dari iman, akan harapan untuk dapat melepas rantai derita menjadi banjir bahagia.

Wahai jejak yang gelap, engkau boleh tertawa, karena telah menukar manis menjadi pahit, engkau boleh terbahak, karena telah merampas senyum menjadi air mata, engkau boleh memenggal asaku dengan runcingnya pitnah, hingga pijakku menjadi gelap daris etiap pandangan mata.

Namun jangan salahkan, bila mata yang tiada pernah lelap akan membuat gunung menjadi murka, akan membuat lautan menjadi angkara dan langit yang perkasa tiada lagi akan memberi cahaya..



Karena akulah si puteri negeri dongeng yang tiada akan berpangku tangan dikala rintih terdengar, karena semangatku tiada akan patah untuk menolong dan membatu sesama, hingga kebenaran yang engkau samarkan kiranya akan mengubur jejakmu dalam kegelapan..

Karena duniaku memanglah berbeda dan nalarku bagai diluar logika, namun perisaiku suci, yang bukan untuk melukai, yang bukan untuk menyakiti, hingga tangan yang éngkau rantai, kiranya tiada akan terhenti untuk menghapus..
- P E N D E R I T A A N -