PERCAYA OMONGAN

Mengapa kau terus menyakiti, sedang aku  tiada mengerti akan apa yang terjadi, engkau yang terdiam seakan memendam kebencian, engkau yang menghindar dan seakan hilang dari rasa sayang, engkau yang menjauh bagai tiada lagi mengenal siapa aku..


Sungguh jangan pernah membuatku ragu, andai memang engkau sayang, mengapa harus percaya akan setiap omongan, andai memang engkau cinta, mengapa harus membuat hatiku terluka, sungguh aku tak mengerti akan maumu..




Haruskah kisah ini akan terhenti, sedang rasa di hatiku sangatlah  menyayangi, namun harapku semogalah engkau  menyadari, akan sayangku yang tiada pernah  terbadi...

Usahlah kau genggam segala omongan, karena yang terlihat mata tiadalah slalu benar dan nyata dan apa yang telah engkau dengar mungkin juga untuk menyesatkan.

Ku akui persembahan cintaku tiada sempurna, namun dikala mengenal dirimu mengecap manisnya cintamu, kututup sudah cerita lama dari indahnya mimpi yang terhempas pajar pagi..


Namun kini sakit hatiku terlanjur sudah disaat aku menyinta, engkau pergi begitu saja, sungguh engkau begitu tega dan usahlah kembali untuk mengharap cinta bersemi, karena rasa hatiku kini tiada ingin bercinta..
L A G I –