SEDAYUNG RINDU BIDADARI KOTA BATU

Ketika rintik hujan telah mereda, namun kerlip butiran kaca masihlah membasah rimba apel merah, yang begitu indah seperti rupamu, yang berayun manja seperti senyummu, yang begitu mempesona seperti panorama kota batu yang menjadi surganya bumi dipenjuru dunia.

Langkah hatiku terpautlah sudah, pada gadis manis kota batu yang cantik dan mempesona, gadis manis yang telah merebut hati untuk seikat janji dalam meniti bahtera kasih.

Kunjungi juga

Karena disini aku menemukan kedamaian dari sebuah cinta yang tiada bertopeng kepalsuan, disini aku menemukan kasih sayang dari seorang putri bunga matahari yang kini bersandar kedalam hangatnya dekapan.

Duhai sayang.
Engkaulah cintaku yang berkilau laksana permata dari lereng gunung arjuna, engkaulah sayangku bidadari kota batu idaman qalbu yang menjadi cinta terindah dalam hidupku.

Awan mengambang dirimba dahan, mendekap hangat kota batu yang indah dan menawan, kota yang berkubang diantara lereng perbukitan, dengan berjuta bidadari yang berparas elok juga gemulai.

Kujejaki sudah panorama gunung banyak, yang tinggi menjulang memghampar perbukitan, seperti cinta kita yang terlalu indah untuk dilukiskan, seperti janji kita yang tiada akan terpisahkan.

Hingga bagai elang yang menukik, aku melayang terbang bersama paralayang dan aku terjatuh dedalam dekapan bidadariku tersayang, hingga aku terlena dalam buaianmu duhai bidadari kota batu yang slalu aku sayang.

Kunjungi juga

Duhai sayang..
Rasanya tiada ku ingin bila malamku berganti pagi, yang akan membawa jejak kakiku untuk kembali pergi, karena hatiku telah tertambat dan terikat pada bidadari bumi kahyangan, yaitu dirimu bidadari kota batu yang slalu aku
– S A Y A N G –