Ketika rembulan mengambang dirimba malam, menggoda hatiku yang teringat pujaan, walau jauh rupa untuk kupandang, namun indahmu slalu dalam ingatan.

Menggunung sudah butiran rindu, memuncak sudah menara cinta, namun mengapa takdir ini membeku, hingga tiada jua kita berjumpa.


Engkau begitu dekat dari pandang mataku, namun tiada dapat kusentuh dengan tanganku, ingin rasanya ku mengejar bayang indahmu, berlari dan bernyanyi, hingga hilang semua duka yang mengoyak hati.

Kuingat slalu parasmu, kukenang slalu senyummu, dan kusayang slalu dirimu, hingga bingkai cinta dihati seakan slalu merintih dikala engkau tiada disisi.

Berulang sudah kubuka jendela kaca, namun engkau tiada jua nampak dari pandangan mata, walau terkadang kudengar suara engkau memanggilku dengan mesra, namun semua hanyalah patamorgana.

Sungguh hatiku telah engkau curi, engkau bungkus dan engkau bawa pergi, sungguh cintaku telah engkau rampas hingga tiada cinta yang tersisa, selain dirimu yang aku
- P U J A -